Kamis, 30 Maret 2017

SEJARAH MOTOGP


Kejuaraan dunia untuk balap motor pertama kali diselenggarakan oleh Fédération Internationale de Motocyclisme (FIM), pada tahun 1949. Pada saat itu secara tradisional telah diselenggarakan beberapa balapan di tiap even untuk berbagai kelas motor, berdasarkan kapasitas mesin, dan kelas untuk sidecars (motor bersespan). Kelas-kelas yang ada saat itu adalah 50cc, 125cc, 250cc, 350cc, dan 500cc untuk motor singleseater, serta 350cc dan 500cc untuk motor sidecars. Memasuki tahun 1950-an dan sepanjang 1960-an, motor bermesin 4 tak mendominasi seluruh kelas. Pada akhir 1960-an, motor bermesin 2 tak mulai menguasai kelas-kelas kecil. Di tahun 1970-an motor bermesin 2 tak benar-benar menyingkirkan mesin-mesin 4 tak. Pada tahun 1979, Honda berusaha mengembalikan mesin 4 tak di kelas puncak dengan menurunkan motor NR500, namun proyek ini gagal, dan di tahun 1983 Honda bahkan meraih kemenangan dengan motor 500cc 2 tak miliknya. Pada tahun 1983, kelas 350cc akhirnya dihapuskan. Kelas 50cc kemudian digantikan oleh kelas 80cc di tahun 1984, tetapi kelas yang sering didominasi oleh pembalap dari Spanyol dan Italia ini akhirnya ditiadakan pada tahun 1990. Kelas sidecars juga ditiadakan dari kejuaraan dunia di tahun 1990-an, menyisakan kelas 125cc, 250cc, dan kelas 500cc.


GP 500, kelas yang menjadi puncak balap motor Grand Prix, telah berubah secara dramatis pada tahun 2002. Dari pertengahan tahun 1970-an sampai 2001 kelas puncak dari balap GP ini dibatasi 4 silinder dan kapasitas mesin 500cc, baik jenis mesin 4 tak ataupun 2 tak. Akibatnya, yang mampu bertahan adalah mesin 2 tak, yang notabene menghasilkan tenaga dan akselerasi yang lebih besar. Pada tahun 2002 sampai 2006 untuk pertama kalinya pabrikan diizinkan untuk memperbesar kapasitas total mesin khusus untuk mesin 4 tak menjadi maksimum 990cc, dan berubah menjadi 800cc di musim 2007. Pabrikan juga diberi kebebasan untuk memilih jumlah silinder yang digunakan antara tiga sampai enam dengan batas berat tertentu. Dengan dibolehkannya motor 4 tak ber-cc besar tersebut, kelas GP 500 diubah namanya menjadi MotoGP. Setelah tahun 2003 tidak ada lagi mesin 2 tak yang turun di kelas MotoGP. Untuk kelas 125cc dan 250cc secara khusus masih menggunakan mesin 2 tak.

Balap untuk kelas MotoGP saat ini diselenggarakan sebanyak 17 seri di 15 negara yang berbeda (Spanyol menggelar 3 seri balapan). Balapan biasa digelar setiap akhir pekan dengan beberapa tahap. Hari Jum’at digelar latihan bebas dan latihan resmi pertama, kemudian hari Sabtu dilaksanakan latihan resmi kedua dan QTT, di mana para pembalap berusaha membuat catatan waktu terbaik untuk menentukan posisi start mereka. Balapan sendiri digelar pada hari Minggu, meskipun ada seri yang digelar hari Sabtu yaitu di Belanda dan Qatar. Grid (baris posisi start) terdiri dari 3 pembalap perbaris dan biasanya setiap seri balap diikuti oleh sekitar 20 pembalap. Balapan dilaksanakan selama sekitar 45 menit dan pembalap berlomba sepanjang jumlah putaran yang ditentukan, tanpa masuk pit untuk mengganti ban atau mengisi bahan bakar. Balapan akan diulang jika terjadi kecelakaan fatal di awal balapan. Susunan grid tidak berubah sesuai hasil kualifikasi. PembalapbolehDescription: Description: http://cdncache-a.akamaihd.net/items/it/img/arrow-10x10.png masuk pit jika hanya untuk mengganti motor karena hujan saat balapan.


Sejarah Perkembangan Balap Motor(MotoGP) Di Indonesia
Balap motor adalah olahraga otomotif yang menggunakan sepeda motor. Balap motor khususnya road race, cukup populer di Indonesia. Hampir tiap minggu di berbagai daerah di Indonesia even balap motor diselenggarakan. Selain road race, balap motor jenis lain yang cukup sering diadakan adalah motorcrossdrag bikegrasstrack dan supersport.

Sirkuit Internasional Sentul adalah sebuah sirkuit balap yang terletak di desa Sentul, kecamatan Babakan Madangkabupaten BogorJawa BaratIndonesia. Sirkuit ini sering digunakan untuk menyelenggarakan balap motor serta ajang Asian F3 dan tercatat pernah menjadi penyelenggara MotoGP hingga akhir tahun 1997.Usaha dalam membangun sirkuit Formula Satu kedua di Asia setelah Jepang adalah di Indonesia, sekitar 15 tahun yang lalu ketika Hutomo Mandala Putra - putra presiden RepublikIndonesia kala itu H.M. Soeharto - mempelopori pembangunan sebuah sirkuit di Sentul.Dengan panjang 4,12 kilometer, Sirkuit International Sentul diharapkan dapat menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara penyelenggara Formula Satu, hingga akhirnya pada tahun 1997, krisis moneter di Asia menyebabkan hal tersebut menjadi tidak mungkin dilaksanakan.
Rampung pada tahun 1994, fasilitas yang ada kini telah sedikit tertinggal oleh perkembangan zaman, hingga menyebabkan ia tidak cocok untuk menyelenggarakan ajang yang super cepat sekelas F1.Namun, sirkuit ini tetap cocok bagi pembalap untuk berkompetisi di ajang Asian Formula 3 Super Series. Setelah diadakan beberapa perbaikan di beberapa bagian sirkuit untuk mencapai standar yang ditetapkan FIAuntuk menyelenggarakan balapan seperti A1 Grand Prix, yaitu tingkat 2 (tingkat 1 adalah standar untuk menyelenggarakan balapan sekelas F1) maka sirkuit sentul akhirnya dapat menyelenggarakan A1 Grand Prix selama dua musim (2005-06 dan 2006-07). Sirkuit Sentul menyelenggarakan A1 Grand Prix pada tanggal 12 Februaridan 10 Desember 2006. Sirkuit Internasional Sentul pernah menyelenggarakan MotoGP pada tahun 1996 dan 1997.

                Perkembangan Cabang Balap Motor(MotoGP) Di Indonesia

  Motorcross.
  Drag bike
  Supersport


Teknik Dasar Balap Motor(MotoGP)
  Penguasaan kendaraan, bertujuan agar pengendara dan sepeda motornya seperti menyatu. Mengikuti irama laju sepeda motor membutuhkan penguasaan secara optimal. Dalam sesi ini pengendara akan merasakan alunan tanpa hentakan yang hebat meskipun melalui kondisi jalan yang sangat buruk.
  Pengenalan jenis lintasan, melihat kondisi lintasan di depan dengan cepat, akan memperkecil resiko terjatuh. Setiap jenis lintasan memerlukan teknik berkendara yang berbeda, hal ini menuntut pengendara MotoGPmemerlukan teknik yang lebih banyak dibandingkan mengendarai kendaraan jenis lain
  Teknik menikung, dalam olahraga balap otomotif hal yang paling menjadi perhatian adalah saat menikung. Kelebihan seorang pembalap dibandingkan lainnya dapat dilihat dari caranya melibas tikungan. Semakin baik seorang pengendara melewati tikungan maka dapat dipastikan ialah sang juara. Pada kesempatan kali ini apa yang akan dibahas bukanlah menjadi yang tercepat tetapi bagaimana pengendara dapat melewati tikungan dengan aman. 
               
  Alat Dan Fasilitas Balap Motor(MotoGP)
1.             Alat
  Sebuah motor MotoGP
   Peralatan berkendara

2.             Fasilitas
  Sirkuit(Lintasan Balap), Arena balapan berupa lintasan/trek tidak putus yang bentuknya berbeda-beda antara sirkuit yang satu dengan yang lain. Setiap sirkuit dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas standar yang biasanya diperlukan untuk dalam balapan.
  Kelengkapan pelindung tubuh, bahan baju balap MotoGP untuk pembalap mereka butuh bahan yang tahan gesek hingga 27 meter.Kulit adalah materi yang paling ideal untuk dibuat menjadi baju balap MotoGP. Tak Cuma mampu meredam benturan, daya tahan kulit terhadap gesekan merupakan yang teratas dibanding bahan lain.Dan yang umum dipakai oleh produsen baju balap adalah kulit kanguru. Kulit kanguru memiliki daya tahan lebih baik dibanding kulit sapi, namun jauh lebih fleksibel demi kenyamanan pembalap.Baju pembalap berbahan kulit bisa tahan terhadap gesekan aspal sejauh lebih kurang 27 meter. Sementara Kevlar hanya tahan tak sampai tujuh meter. Kulit setebal 0,9 mm sudah cukup untuk menahan gesekan. Namun untuk ajang MotoGP, produsen baju balap membuat produknya dengan ketebalan hingga 1,4 mm.Ketebalan seperti itu sudah cukup membebani pembalap.

              Peraturan Pertandingan Balap Motor(MotoGP)
Setiap peraturan mengenai tiap-tiap kelas balapan dibentuk oleh FIM sebagai organisasi yang berwenang melakukannya. FIM membentuk dan mengeluarkan peraturan-peraturan baru yang dipandang sesuai dengan perkembangan balapan. Pada permulaan era baru MotoGP pada tahun 2002, motor bermesin 2 tak 500 cc dan 4 tak 990 cc dibolehkan untuk digunakan dalam balapan. Pada tahun 2007, FIM akan memberlakukan peraturan baru bahwa motor-motor MotoGP akan dibatasi menjadi 4 tak 800 cc.

 Spesifikasi Mesin MotoGP :
            Konfigurasi: V4, V-twin, atau 4-silinder (Kelas MotoGP), 4-silinder (Kelas Moto2), 1-silinder (Kelas Moto3)
            Kapasitas: 1000 cc (Kelas MotoGP), 600 cc (kelas Moto 2), 250 cc (kelas Moto3).
            Katup: 16-katup (Utuk semua kelas),
            Kerja katup: DOHC, 4-katup per silinder (Untuk semua kelas) .
            Bahan bakar: Tanpa timbal (tidak ada bahan bakar kontrol), 100 oktan.
            Pasokan bahan bakarInjeksi bahan bakar.
            Aspirasi: Aspirasi normal.
            Kekuatan: Kira - kira 250 atau 225 dk.
            Pelumasan: Basah.
            Maksimum/minimum putaran mesin: 17500 - 18000 Rotasi per menit.
            Pendingin: Pompa air tunggal.

   Perubahan Regulasi Terbaru MotoGP :
            Pada tahun 2002, kelas 500 cc digantikan menjadi MotoGP, kapasitas motor yaitu 990 cc.
            Pada tahun 2005, sebuah peraturan baru untuk MotoGP telah diberlakukan yaitu flag-to-flag. Sebelumnya, jika sebuah balapan dimulai dengan start dalam kondisi sirkuit kering dan hujan turun, pembalap terdepan dapat mengangkat tangan untuk menghentikan lomba, demikian juga dengan para ofisial mengibarkan bendera merah untuk menghentikan balapan, kemudian balapan dimulai lagi dengan menggunakan ban basah. Sekarang jika hujan turun saat balapan tidak ada lagi bendera merah, para pembalap langsung menuju pit untuk mengganti ban sesuai kebijakan tim.
            Pada tahun 2007, kelas MotoGP diturunkan kapasitas mesinnya, menjadi 800 cc.
            Pada tahun 2010, kelas MotoGP diberlakukan pembatasan mesin 6 mesin untuk 1 musim.
            Pada tahun 2010, kelas 250 cc digantikan oleh kelas Moto2 dengan mesin Honda CBR600RR, sasis prototipe.
            Pada tahun 2012, kelas MotoGP dinaikkan kapasitas mesinnya, menjadi 1.000 cc.
            Pada tahun 2012, kelas MotoGP diberlakukan regulasi CRT (Claiming Rule Team) yang memperbolehkan Tim (Kecuali Team Pabrikan) memakai mesin motor massal 1.000 cc disasis prototipe.
            Pada tahun 2012, kelas 125 cc digantikan oleh kelas Moto3 dengan mesin 250 cc.
            Pada tahun 2013, Diterapkan sistem kualifikasi Knockout.

                  Waktu Kualifikasi MotoGP
MotoGP memiliki waktu kualifikasi, selama waktu penentuan ini seluruh tim diperbolehkan untuk mendapatkan waktu terbaiknya guna penentuan tempat start atau untuk mendapatkan front row. Biasanya pembalap menggunakan ban balap untuk hampir seluruh waktu kualifikasi, lalu mereka menggunakan 2 atau 3 ban kualifikasi untuk memperbaiki catatan waktu di pole position. Posisi terdepan pada balap MotoGP di garis start hanya 3 motor per row/segaris. 16 pembalap teratas dalam pre-kualifikasi dapat turun pada saat yang sama ditrek, untuk melakukan one-flying lap yang akan dihitung mundur untuk penentuan grid position. Dalam kondisi basah, Superpole dibatalkan dan digantikan dengan kualifikasi biasa. Ada 4 motor dalam 1 row di garis start. Jika pembalap gagal finish dalam putaran Superpolenya, maka akan diberlakukan waktu terakhir yang ia peroleh dan ia akan menempati grid berikutnya setelah grid awalnya, berarti jika ia memperoleh tempat ke3 saat pre-kualifikasi maka ia berhak untuk menempati paling tidak pada posisi 8 pada garis start.
Pada MotoGP hanya sekali balap dalam satu event, kira-kira 45 menit. Jika hujan turun selama balapan, pembalapbolehDescription: http://cdncache-a.akamaihd.net/items/it/img/arrow-10x10.png masuk pit dan mengganti motornya dengan motor cadangan spec hujan, dan dengan ban hujannya atau tidak menggunakan ban vice versa/ ban multifungsi.WSBK menggunakan system dua kali belapan dalam satu event, yang mana berlangsung selama 30 menit. Posisi pembalap terdepan sama pada posisi startnya dikedua balap itu.

                 Berat Motor Dalam MotoGP
Peraturan MotoGP membolehkan berat minimum berdasarkan jumlah silinder pada mesin motor, tetapi karena semua motor menggunakan mesin 4 silinder maka de facto batasnya adalah 148kg.( batas dapat bervariasi dari 133kg untuk motor 2 silinder sampa 168kg untuk motor mesin 6 silinder jika mereka ada).Peraturan WSBK juga memiliki perbedaan berat maksimum tergantung dari jumlah silinder. Mesin 4 silinder harus memiliki paling tidak 162kg, juga motor 2 silinder seperti Ducati harus memiliki berat paling tidak 168kg. Bagaimanapun, berat mesin 2 silinder dapat bervariasi juga selama setahun untuk menyamakan performanya dengan motor 4 silinder, berarti Ducati harus mengguranggi beratnya serendah 162kg atau menambahkannya paling berat 171kg sesuai yang diperlukan.

                 Perhitungan Poin MotoGP
Perhitungan untuk moto GP ada 3 poin yang diperebutkan. Dan angka poin didapatkan dari hasil finish para pembalap dalam suatu seri balapan, Poin ini juga menjadi dasar perhitungan buat raihan Poin untuk Team dan Konstruktor.

 Poin untuk para pembalap
Finish urutan 1 poin 25
Finish urutan 2 poin 20
Finish urutan 3 poin 16
Finish urutan 4 poin 13
Finish urutan 5 poin 11
Finish urutan 6 poin 10
Finish urutan 7 poin 9
Finish urutan 8 poin 8
Finish urutan 9 poin 7
Finish urutan 10 poin 6
Finish urutan 11 poin 5
Finish urutan 12 poin 4
Finish urutan 13 poin 3
Finish urutan 14 poin 2
Finish  urutan 15 poin 1.

                            Poin untuk Team
Raihan poin untuk team adalah berdasarkan dari jumlah pembalap yang diturunkan oleh tem tersebut, bila pembalap yang diturunkan cuma 1 maka itulah poin untuk team, tapi kalau ada dua pembalap yang diturunkan maka total poin yang diraih pembalap ditambahkan menjadi total poin buat Tem. Perhitungan maksimal hanya untuk dua pembalap jadi kalau ada pembalap ke tiga semua meraih poin dalam satu balapan maka yang dihitung Cuma dari dua pembalap teratas.

                             Poin Kostruktor
Poin Kontruktor diperoleh dari Akumulasi total poin pembalap yang meraih poin terbaik/terbanyak  di masing-masing seri balapan dari para Brand/Pabrikan.


Daftar Juara Dunia MotoGP


Musim
Kelas
Pembalap
Negara
Constructor
2016
MotoGP
Marc Marquez
Spanyol
Honda
2015
MotoGP
Jorge Lorenzo
Spanyol
Yamaha
2014
MotoGP
Marc Marquez
Spanyol
Honda
2013
MotoGP
Marc Marquez
Spanyol
Honda
2012
MotoGP
Jorge Lorenzo
Spanyol
Yamaha
2011
MotoGP
Casey Stoner
Australia
Honda
2010
MotoGP
Jorge Lorenzo
Spanyol
Yamaha
2009
MotoGP
Valentino Rossi
Italia
Yamaha
2008
MotoGP
Valentino Rossi
Italia
Yamaha
2007
MotoGP
Casey Stoner
Australia
Ducati
2006
MotoGP
Nicky Hayden
Amerika
Honda
2005
MotoGP
Valentino Rossi
Italia
Yamaha
2004
MotoGP
Valentino Rossi
Italia
Yamaha
2003
MotoGP
Valentino Rossi
Italia
Honda
2002
MotoGP
Valentino Rossi
Italia
Honda
2001
500cc
Valentino Rossi
Italia
Honda
2000
500cc
Kenny Roberts Jr
Amerika
Suzuki
1999
500cc
Alex Criville
Spanyol
Honda
1998
500cc
Mick Doohan
Australia
Honda
1997
500cc
Mick Doohan
Australia
Honda
1996
500cc
Mick Doohan
Australia
Honda
1995
500cc
Mick Doohan
Australia
Honda
1994
500cc
Mick Doohan
Australia
Honda
1993
500cc
Kevin Schwantz
Amerika
Suzuki
1992
500cc
Wayne Rainey
Amerika
Yamaha
1991
500cc
Wayne Rainey
Amerika
Yamaha
1990
500cc
Wayne Rainey
Amerika
Yamaha
1989
500cc
Eddie Lawson
Amerika
Honda
1988
500cc
Eddie Lawson
Amerika
Yamaha
1987
500cc
Wayne Gardner
Australia
Honda
1986
500cc
Eddie Lawson
Amerika
Yamaha
1985
500cc
Freddie Spencer
Amerika
Honda
1984
500cc
Eddie Lawson
Amerika
Yamaha
1983
500cc
Freddie Spencer
Amerika
Honda
1982
500cc
Franco Uncini
Italia
Suzuki
1981
500cc
Marco Lucchinelli
Italia
Suzuki
1980
500cc
Kenny Roberts
Amerika
Yamaha
1979
500cc
Kenny Roberts
Amerika
Yamaha
1978
500cc
Kenny Roberts
Amerika
Yamaha
1977
500cc
Barry Sheene
Inggris Raya
Suzuki
1976
500cc
Barry Sheene
Inggris Raya
Suzuki
1975
500cc
Giacomo Agostini
Italia
Yamaha
1974
500cc
Phil Read
Inggris Raya
MV Agusta
1973
500cc
Phil Read
Inggris Raya
MV Agusta
1972
500cc
Giacomo Agostini
Italia
MV Agusta
1971
500cc
Giacomo Agostini
Italia
MV Agusta
1970
500cc
Giacomo Agostini
Italia
MV Agusta
1969
500cc
Giacomo Agostini
Italia
MV Agusta
1968
500cc
Giacomo Agostini
IItalia
MV Agusta
1967
500cc
Giacomo Agostini
Italia
MV Agusta
1966
500cc
Giacomo Agostini
Italia
MV Agusta
1965
500cc
Mike Hailwood
Inggris Raya
MV Agusta
1964
500cc
Mike Hailwood
Inggris Raya
MV Agusta
1963
500cc
Mike Hailwood
Inggris Raya
MV Agusta
1962
500cc
Mike Hailwood
Inggris Raya
MV Agusta
1961
500cc
Gary Hocking
Rhodesia
MV Agusta
1960
500cc
John Surtees
Inggris Raya
MV Agusta
1959
500cc
John Surtees
Inggris Raya
MV Agusta
1958
500cc
John Surtees
Inggris Raya
MV Agusta
1957
500cc
Libero Liberati
Italia
Gilera
1956
500cc
John Surtees
Inggris Raya
MV Agusta
1955
500cc
Geoff Duke
Inggris Raya
Gilera
1954
500cc
Geoff Duke
Inggris Raya
Gilera
1953
500cc
Geoff Duke
Inggris Raya
Gilera
1952
500cc
Umberto Masetti
Italia
Gilera
1951
500cc
Geoff Duke
Inggris Raya
Norton
1950
500cc
Umberto Masetti
Italia
Gilera
1949
500cc
Leslie Graham
Inggris Raya
AJS





 DAFTAR PUSTAKA



Tidak ada komentar:

Posting Komentar