Laporan Keuangan dan Indikator Kinerja Perusahaan
Laporan keuangan merupakan potret perusahaan, yaitu dapat
menggambarkan kinerja keuangan maupun kinerja manajemen perusahaan, apakah
dalam kondisi yang baik atau tidak. Bernstein (2005) mengatakan bahwa analisis
laporan keuangan mencakup penerapan metode dan teknik atas laporan keuangan dan
data lainnya untuk melihat dari laporan itu ukuran-ukuran dan hubungan tertentu
yang sangat berguna dalam proses pengambilan keputusan. Pihak yang
berkepentingan terhadap laporan keuangan terdiri dari pihak internal dan pihak
eksternal. Laporan keuangan disusun berdasarkan standar akuntansi keuangan
sehingga pemakai laporan perlu memahami cara penyajian laporan keuangan
tersebut. Laporan keuangan pokok yang digunakan untuk memahami kondisi keuangan
perusahaan terdiri dari neraca dan laporan laba rugi.
Tujuan penyusunan laporan keuangan adalah untuk untuk menyediakan
informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta posisi keuangan suatu
perusahaan. Hal tersebut sangat bermanfaat bagi sebagian besar pemakai dalam
pengambilan keputusan ekonomi. Menurut Munawir (2004) mengatakan bahwa laporan
keuangan merupakan sebuah progress report atau laporan kemajuan perusahaan. Dari
laporan keuangan dapat menjadi gambaran perusahaan, bagaimana kinerja keuangan
serta manajemen perusahaan. Laporan keuangan itu dapat menilai apakah sebuah
perusahaan memiliki kinerja yang baik atau tidak.
Kinerja merupakan gambaran mengenai sejauh mana keberhasilan atau
kegagalan organisasi dalam menjalankan tugas dan fungsi pokoknya dalam rangka
mewujudkan sasaran, tujuan, visi, dan misinya. Fauzi (2005) mengatakan kinerja
merupakan suatu istilah umum yang digunakan untuk sebagian atau seluruh
tindakan atau aktivitas dari suatu organisasi pada suatu periode, seiring
dengan referensi pada sejumlah standar seperti biaya-biaya masa lalu atau yang
diproyeksikan, suatu dasar efisiensi, pertanggungjawaban atau akuntabilitas
manajemen semacamnya. Kinerja perusahaan merupakan sesuatu yang dihasilkan oleh
suatu perusahaan dalam periode tertentu dengan mengacu pada standar yang
ditetapkan. Kinerja perusahaan hendaknya merupakan hasil yang dapat diukur dan
menggambarkan kondisi perusahaan. pengukuran kinerja adalah tindakan pengukuran
yang dapat dilakukan terhadap aktivitas dari berbagai rantai nilai yang ada
pada perusahaan.
Indiaktor-indikator yang paling banyak digunakan dalam untuk
kinerja perusahaan adalah ukuran keuangan. Akan tetapi, menilai kinerja suatu
perusahaan hanya dari ukuran keuangannya dapat mengarah distorsi strategis.
Untuk menilai efektivitas strategis, banyak perusahaan mengembangkan sebuah
balance scorecard. Balance scorecard adalah model bisnis yang dibangun secara
teliti dan yang membantu suatu perusahaan memahami hal-hal yang benar-benar
menggerakan kesuksesannya. Balance scorecard dapat memberikan kepada para
manajer pandangan yang komprehensif dari perspektif keuangan dan operasioanal.
Bernstein, Arifin, Johar. 2007. Cara Cerdas Menilai Kinerja
Perusahaan (Aspek Finansial & Non Finansial) Berbasis Komputer. Jakarta:
Gramedia
Munawir, S. 2004. Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta:
Liberty
Zimmerer, Thomas W. dan Norman M. Scarborough. 2002.
Kewirausahaan Dan Manajemen Usaha Kecil. Jakarta: Salemba.
Universitas Negeri
Yogyakarta, 2010. http://eprints.uny.ac.id/7740/3/BAB%202-07412144014.pdf.
Diakses 21 Januari 2016 pada pukul 15:00 wib